Roman Polanski adalah seorang sutradara, produser, penulis skenario, dan aktor yang karya-karyanya telah memberi kontribusi signifikan pada sinema dunia. Lahir sebagai Rajmund Roman Thierry Polański pada 18 Agustus 1933 di Paris, Prancis, Polanski tumbuh besar di Polandia dan selamat dari Holocaust. Ia adalah sosok yang sangat dipuji karena keterampilan sinematiknya, namun juga menjadi pusat kontroversi karena kehidupan pribadinya yang kompleks dan berujung pada kasus hukum yang serius.

Kehidupan Awal:
Dalam masa kecilnya, Polanski mengalami pengalaman traumatis selama Perang Dunia II di ghetto Yahudi Kraków. Pengalaman-pengalaman ini membentuk perspektifnya dan kemudian mempengaruhi banyak karya-karyanya yang gelap dan penuh introspeksi.

Karir di Sinema:
Setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Film Nasional di Łódź, Polanski memulai karirnya membuat film pendek yang terkenal dengan gaya sinematiknya yang unik. Film panjang pertamanya, “Knife in the Water” (1962), adalah sebuah hit kritis dan menempatkannya di peta sinema global. Dia kemudian pindah ke Inggris dan Amerika Serikat, di mana ia membuat beberapa film terkenal, seperti “Rosemary’s Baby” (1968) dan “Chinatown” (1974).

Karya dan Gaya:
Roman Polanski dikenal dengan gaya penceritaan yang tegang dan sering kali mengeksplorasi tema-tema psikologis. Film-filmnya mencakup berbagai genre, dari thriller psikologis hingga drama historis dan adaptasi sastra. Dia memiliki kemampuan untuk menciptakan atmosfer yang menarik dan sering kali mengganggu, yang menantang penonton untuk melihat lebih dalam ke dalam psike manusia.

Kontroversi Hukum:
Karir Polanski terganggu secara dramatis pada akhir tahun 1970-an ketika ia didakwa dengan tuduhan serius di AS terkait dengan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia 13 tahun. Polanski melarikan diri dari AS ke Prancis pada tahun 1978 sebelum vonis dijatuhkan dan sejak itu menjadi sosok pelarian dari sistem peradilan Amerika, hidup di Eropa dan terus bekerja di industri film.

Pengakuan Internasional:
Meskipun kontroversi yang mengelilinginya, Polanski terus diakui atas karyanya dalam sinema. Ia memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes untuk “The Pianist” (2002), yang juga mengantarkannya memenangkan Academy Award untuk Sutradara Terbaik. Karyanya tetap dihormati di banyak lingkaran sinema, dan ia dianggap sebagai salah satu sutradara yang paling berpengaruh di abad ke-20 dan ke-21.

Kesimpulan:
Roman Polanski adalah sosok yang kompleks dalam sejarah sinema. Dia adalah seorang pencipta film yang karyanya telah menetapkan standar sinematik dan memengaruhi generasi pembuat film. Namun, kehidupan pribadinya telah menimbulkan perdebatan etis dan moral yang menyulitkan. Warisan Polanski di dunia film tidak dapat dipisahkan dari kontroversi yang mengikutinya, dan dia terus menjadi subjek diskusi yang mendalam tentang relasi antara seni dan moralitas, serta batasan penerimaan masyarakat terhadap seniman dan karyanya.