PASECRETS – Hipotiroidisme kongenital adalah gangguan tiroid yang terjadi pada bayi sejak lahir, yang disebabkan oleh fungsi kelenjar tiroid yang tidak adekuat atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini dapat mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat dan masalah perkembangan mental jika tidak didiagnosis dan diterapi dengan cepat. Pencegahan hipotiroidisme kongenital terutama melibatkan skrining dini dan intervensi medis yang tepat. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah komplikasi yang berkaitan dengan hipotiroidisme kongenital.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Deteksi Dini:

  1. Skrining Neonatal:
    • Skrining tiroid pada bayi baru lahir merupakan langkah pencegahan pertama dan terpenting. Di banyak negara, tes skrining ini adalah bagian dari program skrining neonatal universal.
    • Tes TSH (Thyroid Stimulating Hormone) biasanya dilakukan pada hari ke-2 hingga ke-5 setelah kelahiran. Jika kadar TSH tinggi, ini merupakan indikasi awal hipotiroidisme kongenital.
  2. Perawatan Kesehatan Ibu Hamil:
    • Ibu hamil harus mendapatkan asupan yodium yang cukup karena yodium sangat penting untuk sintesis hormon tiroid. Penggunaan garam beryodium dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.
    • Ibu hamil harus secara teratur menjalani pemeriksaan tiroid, terutama jika memiliki riwayat penyakit tiroid atau gejala-gejala hipotiroidisme.
  3. Edukasi bagi Orang Tua:
    • Orang tua harus diberikan informasi tentang pentingnya skrining tiroid dan konsekuensi dari hipotiroidisme kongenital.
    • Mereka harus diberi tahu tentang gejala-gejala hipotiroidisme pada bayi, seperti jaundice yang berkepanjangan, suara serak, kesulitan makan, sembelit, dan pertumbuhan yang lambat.
  4. Intervensi Medis Cepat:
    • Jika bayi didiagnosis dengan hipotiroidisme kongenital, pengobatan dengan hormon tiroid sintetis harus dimulai secepat mungkin untuk menghindari keterlambatan perkembangan.
    • Pengobatan ini biasanya harus dilanjutkan seumur hidup, dengan pemantauan rutin untuk menyesuaikan dosis obat.
  5. Pemantauan Perkembangan:
    • Bayi yang didiagnosis dengan hipotiroidisme kongenital harus menjalani pemantauan perkembangan secara berkala untuk memastikan bahwa mereka berkembang secara normal.
    • Konsultasi dengan spesialis endokrin anak sangat penting dalam mengelola kondisi ini.
  6. Menghindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya:
    • Paparan terhadap bahan kimia tertentu selama kehamilan, seperti beberapa jenis pestisida dan bahan kimia industri, harus dihindari karena bisa mengganggu fungsi tiroid.

Hipotiroidisme kongenital dapat menjadi kondisi yang serius, namun dengan skrining neonatal yang tepat dan intervensi medis segera, bayi yang terkena dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Edukasi yang baik bagi orang tua dan pemantauan kesehatan yang teratur menjadi kunci dalam pencegahan dan pengelolaan hipotiroidisme kongenital. Kolaborasi antara orang tua, dokter anak, dan spesialis endokrin akan memberikan hasil yang terbaik untuk kesehatan dan perkembangan anak.