taktik-jitu-lafc-membungkam-lionel-messi-dan-inter-miami-di-concacaf-champions-cup

pasecrets – Los Angeles FC (LAFC) berhasil menghentikan dominasi Lionel Messi dan Inter Miami dengan kemenangan 2-1 dalam laga perempat final Piala Champions CONCACAF di BMO Stadium, Los Angeles. Pertandingan sengit ini mengandalkan strategi taktis LAFC untuk membatasi pergerakan sang megabintang asal Argentina, sekaligus memanfaatkan kecepatan serangan balik.

Taktik Anti-Messi: Pressing Tinggi dan Marking Ketat

Pelatih LAFC, Steve Cherundolo, mengaku telah menyiapkan formula khusus untuk menetralisasi Messi. Timnya mengadopsi pressing tinggi di lini tengah dan menugaskan dua gelandang bertahan, Ilie Sánchez dan Timothy Tillman, untuk terus mengawal pergerakan Messi. “Kami tahu Messi adalah otak permainan mereka. Jika dia tidak diberi ruang, seluruh sistem Miami akan kesulitan,” ujar Cherundolo pasca-pertandingan.

Statistik membuktikan efektivitas strategi ini: Messi hanya melepaskan 1 tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan, jauh di bawah rata-rata 3,5 tembakannya per laga di turnamen ini. Bahkan, pemain berusia 36 tahun itu hanya menyelesaikan 2 dribel sukses, turun drastis dari rerata 5,2 dribel per match.

Gol Cepat dan Serangan Balik Mematikan

LAFC langsung menekan sejak menit awal. Denis Bouanga, pencetak 7 gol dalam 5 laga terakhir, membuka skor pada menit ke-12 melalui tendangan volley setelah umpan silang Mateusz Bogusz. Gol kedua LAFC datang dari serangan balik kilat pada menit ke-34, di mana Jesús Murillo menyundul bola hasil tendangan sudut.

Inter Miami sempat membalas lewat Sergio Busquets pada menit ke-61, tetapi upaya mereka untuk menyamakan kedudukan mentah setelah kiper John McCarthy melakukan penyelamatan gemilang terhadap tembakan Messi di menit ke-87.

Reaksi Pelatih dan Proses Lanjutan

Pelatih Inter Miami, Gerardo Martino, mengakui keunggulan taktik LAFC: “Mereka bermain sangat disiplin. Kami kesulitan menembus blok pertahanan mereka, terutama di sektor sayap.” Martino juga menyoroti cedera Luis Suárez di babak pertama yang dinilai mengganggu ritme serangan.

Kemenangan ini mengantarkan LAFC ke semifinal dengan agregat 4-3, sementara Inter Miami harus puas tersingkir meski memiliki skuad berbintang. Analis sepak bola ESPN, Herculez Gomez, menyebut pertandingan ini sebagai “contoh sempurna bagaimana kerja kolektif bisa mengalahkan individualitas.”

LAFC akan menghadapi CF Monterrey di semifinal, sementara Messi dan kawan-kawan harus fokus pada liga domestik untuk memperbaiki posisi klasemen MLS.