Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung hari. Pesta demokrasi lima tahunan itu akan berlangsung pada 14 Februari 2024.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki memberi pesan khusus kepada umat Khonghucu jelang Pemilu. Menurutnya, Pemilu adalah momen lima tahun sekali. Sementara persaudaraan dan persatuan itu harus dijaga selamanya.

“Jangan nodai pesta demokrasi kita dengan pertikaian, ujaran kebencian, penyebaran berita hoaks yang bisa menjadi bibit perpecahan di antara warga bangsa,” sebut Wamenag saat membukan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Lintas Agama di Makassar, sebagaimana dilansir Kemenag, Minggu (28/1/2024).

Giat itu dihelat oleh Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu Kemenag di Klenteng Ibu Agung Bahari, Kota Makassar. Hadir, para petinggi dan umat Agama Konghucu Prov. Sulsel.

Hadir juga, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu H Susari, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Ws. dr. Ferdi Sutono, Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Ali Yafid, Kepala Bidang Pendidikan Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Suparno, Dewan Pengawas Dewan Pengurus Nasional Pemuda Agama Khonghucu Indonesia Js. Erfan Sutono, Kakankemenag Kota Makassar beserta jajaranya.

Menurutnya, Indonesia terbentuk secara alami dari pluralitas dan akulturasi budaya yang sudah inhern di masyarakat sejak dulu hingga sekarang. Hal itu dibingkai dalam nilai Bhineka Tunggal Ika.

“Nilai dan sikap Bhineka Tunggal inilah kemudian menjadi perekat persatuan bangsa Indonesia. Di sinilah pentingnya mempertahankan sikap moderat yang menjadi warisan leluhur bangsa kita,” ungkap Wamenag.

Keanekaragaman yang ada di Indonesia menjadi potensi besar dalam membangun bangsa. “Tugas kita menjaga dan memelihara keragaman dan kerukunan, khususnya di bidang keagamaan, melalui Program Moderasi Beragama,” sebut Wamenag.