
pasecrets – Institut Perdamaian Amerika Serikat (United States Institute of Peace/USIP) melaporkan serangan siber masif oleh grup peretas DOGE yang berhasil menembus sistem keamanan gedung pusat mereka di ibu kota AS. Insiden ini terjadi pada Selasa (18/6) dini hari, mengakibatkan kebocoran data riset sensitif terkait diplomasi global dan proyek resolusi konflik di Timur Tengah.
Kronologi Serangan dan Dampak Langsung
Tim IT USIP mendeteksi aktivitas mencurigakan pukul 02.30 waktu setempat saat peretas mencoba mengakses server utama melalui celah keamanan firewall. Meski sistem pertahanan siber langsung diaktifkan, DOGE berhasil mencuri 1,2 TB data termasuk dokumen strategis tentang mediasi perang Sudan-Selatan dan rekaman rapat tertutup dengan diplomat Ukraina.
Juru Bicara USIP, Clara Bennett, menegaskan:
“Kami sedang bekerja sama dengan FBI dan Badan Keamanan Siber AS (CISA) untuk melacak sumber serangan. Sementara itu, akses ke database riset internasional kami nonaktifkan sementara untuk mencegah kerusakan lebih luas.”
Profil DOGE: Grup Peretas dengan Motif Politik
DOGE, yang kerap menyebut diri “Digital Guardians of Ethics”, dikenal sebagai kolektif peretas aktivis yang sejak 2022 menargetkan lembaga think tank dan organisasi pemerintahan. Analis keamanan siber Mark Thompson dari FireEye menyatakan:
“Mereka menggunakan teknik spear-phishing canggih dengan menyamar sebagai kontak resmi USIP. Serangan ini diduga terkait upaya mereka membocorkan dokumen yang dianggap ‘menyembunyikan agenda politik AS’.”
Pada Februari 2024, DOGE juga meretas sistem Komite Hubungan Internasional Senat AS dan membocorkan draf kebijakan bantuan militer untuk Taiwan.
Langkah Mitigasi USIP
- Enkripsi Ulang Data: Tim ahli siber USIP sedang mengamankan 98% data riset dengan protokol enkripsi AES-256.
- Audit Keamanan: Pemeriksaan menyeluruh terhadap 12.000 perangkat terkait, termasuk laptop staf dan sistem IoT gedung.
- Pelatihan Staf: Sesi darurat tentang cyber-hygiene untuk 450 peneliti dan pegawai administrasi.
Respons Pemerintah AS dan Imbas Global
- Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan siber Level 3 untuk semua mitra diplomatiknya.
- Interpol membuka penyelidikan lintas negara setelah data yang bocor muncul di forum dark web Rusia dan Tiongkok.
- Komisi Keamanan Nasional AS akan menggelar dengar pendapat darurat tentang kerentanan infrastruktur siber lembaga publik.
Peringatan Pakar:
“Serangan ke USIP membuktikan bahwa grup seperti DOGE tidak hanya mengekspos data, tetapi juga berpotensi memanipulasi konten untuk memicu disinformasi global,” ujar Dr. Emily Zhou, pakar keamanan digital dari MIT.
Statistik Serangan Siber ke Lembaga Riset (2023-2024)
Parameter | Jumlah |
---|---|
Serangan ke Think Tank | 143 kasus |
Kebocoran Data Sensitif | 78% terkait kebijakan luar negeri |
Kerugian Finansial | Rp2,1 triliun per tahun |
Update Terkini:
Peretas DOGE mengunggah 350 dokumen USIP ke platform Telegram dengan pesan: “Transparansi adalah senjata melawan hipokrasi perdamaian palsu.” Pihak USIP menolak berkomentar lebih lanjut hingga penyelidikan tuntas.