klaim-penghematan-115-miliar-doge-menuai-skeptisisme-pakar-sebut-data-tidak-valid

pasecrets – Lembaga pengawas federal Digital Oversight and Government Efficiency (DOGE) mengumumkan laporan kontroversial pada Selasa (15/10) yang menyatakan bahwa inisiatif efisiensi digital mereka menghemat anggaran pemerintah Amerika Serikat sebesar $115 miliar dalam tiga tahun terakhir. Namun, ekonom dan analis kebijakan publik segera mempertanyakan metodologi perhitungan tersebut, menyebut angka itu “tidak realistis” dan “tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas”.

Klaim DOGE dan Dasar Perhitungan

Menurut rilis resmi DOGE, penghematan berasal dari optimalisasi 1.200 program pemerintah melalui digitalisasi layanan, otomatisasi proses birokrasi, dan penghapusan duplikasi anggaran. Mereka mencontohkan program pengurangan biaya perawatan kesehatan untuk veteran yang mereka klaim menghemat $28 miliar, serta reformasi sistem pengadaan barang yang memotong pemborosan sebesar $42 miliar.

“Transformasi digital membuka peluang besar. Kami membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi solusi untuk inefisiensi yang selama ini membebani negara,” tegas Direktur DOGE, Michael Carter, dalam konferensi pers.

Respons Para Ahli: Angka Dianggap Mengada-ada

Dr. Laura Gibson, ekonom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), menyatakan bahwa klaim DOGE tidak sejalan dengan data makroekonomi AS. “Total penghematan pemerintah AS dari semua program efisiensi dalam dekade terakhir hanya sekitar $90 miliar. Mustahil DOGE sendiri mencapai $115 miliar dalam tiga tahun,” ujarnya.

Lembaga think tank Tax Policy Center juga mengkritik metodologi DOGE. Analis mereka menemukan bahwa DOGE memasukkan proyeksi penghematan jangka panjang (hingga 10 tahun) sebagai “realisasi anggaran tahun berjalan”, serta mengabaikan biaya implementasi teknologi yang mencapai $6 miliar. “Ini seperti mengklaim menghabiskan satu liter bensin tapi menyebut bisa menempuh 100 kilometer,” kata Paul Martinez, peneliti senior lembaga tersebut.

Politik di Balik Angka

Beberapa anggota Kongres AS dari Partai Republik menuding DOGE sengaja membesar-besarkan angka untuk mendukung agenda administrasi saat ini. “Laporan ini muncul tepat sebelum pemilihan umum. Kami meminta audit independen untuk memverifikasi klaim mereka,” desak Senator John Harper dari Texas.

Di sisi lain, Gedung Putih membela laporan DOGE. Jurubicara Presiden menyatakan, “Ini adalah keberhasilan kolektif. Kritik dari pihak tertentu tidak boleh mengaburkan kemajuan nyata yang diraih.”

Masyarakat Sipil Minta Transparansi

Koalisi LSM anti-korupsi Transparency Watch mendesak DOGE merilis data mentah dan parameter perhitungan. “Publik berhak tahu bagaimana angka $115 miliar muncul. Apakah ini akuntabilitas atau sekadar permainan angka?” tanya Direktur Eksekutif koalisi, Anita Rahman.

Sementara itu, pasar finansial merespons dingin laporan ini. Indeks saham sektor teknologi pemerintah justru turun 1,2% sehari setelah pengumuman, mengindikasikan skeptisisme investor.

Pakar kebijakan publik dari Harvard University, Prof. Richard Lee, menjelaskan bahwa klaim penghematan besar sering kali mengabaikan kompleksitas birokrasi. “Mengubah sistem lama membutuhkan waktu dan dana besar. DOGE mungkin menghitung penghematan ideal, bukan realisasi nyata,” paparnya.

DOGE sendiri belum memberikan klarifikasi tambahan, tetapi berjanji akan merilis dokumen pendukung dalam dua minggu ke depan. Sementara itu, debat tentang transparansi anggaran terus memanas di tengah tahun politik AS yang semakin panas.